“Nirun gak ya. Ada pak Guru” |
Sobat budiman semua. Sudah menjadi perbincangan hangat bahkan sempat memanas dan dingin kembali gara-gara “udah” biasa, atau bahkan saking biasanya menjadi adat istiada tradisi yang kurang “pas” dalam kegiatan ujian sekolah dll. Maksud ane ni, ya “tirunan” alias “nyontek” alias tanya jawab sesama temen waktu pelaksanaan ujian sekolah dll. Entah dalam bentuk UTS, UAS maupun UAN. Nah, kira-kira bagaimana perilaku seperti itu jika masih saja terjadi? Apa yang sebaiknya dilakukan oleh para pendidik unutk itu? Atau bahkan apa yang harus dilakukan oleh generasi sekarang yang notabene beranggapan “Sok idalis” gitu deh (sambil ngakak), hehe.
Sobat budiman. Perlu kita ketahui dan ditingkatkan perlu difahami bersama. Kita sudah belajar makna kehidupan akan “kebenaran” dan nilai “kejujuran”. Dengan keduanya itu, pasti akan membentuk fundamental dasar perilaku seseorang ke depan. Seperti halnya mengutip perkataan “Sri Krisna-Mahabarata.red”, bahwa takdir ditentukan oleh satu keputusan dalam hidupnya. Memutuskan untuk menjalakan “kebaikan” atau sebaliknya. Nah dari situ sudah bisa kita tebak hasil akhir yang akan diperoleh, nilai “kebaikan” atau “kejelekan”. Oleh karena itu, penting kita sadari dan kita hormati setiap keputusan yang diambil setiap insan. Namun, yang pasti kesemuanya itu akan membawa satu konsekuensi mendatang. Mau jadi generasi “memble” atau generasi yang siap tempur membangun peradaban bangsa yang kita cintai ini untuk menjadi lebih baik. Ingat peribahasa asing, “bahwa pemuda saat sekarang ini, adalah wajah esok bangsa ini”. So, keep fight selalu.
(Curhat pagi ini)