Melihat situasi dan keadaan negeri ini seakan membuat hati ini merasa merinding, sedih, susah dan “tak tau” harus memberikan sumbangsih “yang bagaimana”.
Berbagai hiruk pikuk di negeri ini, mulai dari berbagai fenomena-fenomena disekitar kita seakan menjadi sebuah catatan sejarah yang begitu mendalam.
Situasi politik, kehidupan sosial beragama, toleransi, keberagaman, saling tolong menolong, kasih sayang, lebih dalam lagi sampai pada tataran nurani yang dilihat dari empati dan simpati, ucapan terimakasih dan sebagainya; seakan sudah mulai “sirna” dalam dekapan.
Sobat bisa melihat fenomena-fenomena kehidupan sosial di negara kita ini secara langsung. Silakan saja luangkan waktu sejenak melihat, mendengar dan rasakan sendiri kehidupan sosial kemasyarakatan di sekitar kita. Henyak dan hening seakan menjadi metamorfosa kehidupan yang nyata dan “ya itulah” faktanya.
Kilas balik dalam berbagai fenomena seperti itu, maka ada pertanyaan unik dan mungkin menjadi sebuah “keyword” dalam menjalankan kehidupan kita sendiri.
Akankah kita mau menjadi salah satu “subyek” pembuat konstilasi keadaan yang seperti itu? Atau akankah kita akan menjadi salah satu “obyek” yang dijadikan konstilasi tersebut?
Dan saya kira semuanya tergantung diri kita sendiri yang akan memberikan tasfiran dengan terikan batin (nurani) yang lebih dalam lagi. Tidak sekedar mendengarkan hasil cerita orang, melihat orang lain berpendapat, namun setidaknya Sobat bisa mencoba menyelami keadaan secara nurani yang lepas dari “nafsu” kedengkian terhadap orang lain; bisa juga sikap tendensius dan menganggap diri kita paling “afdhol” di antara lainnya.
Dalam kaca mata pemikiran seperti itu, setidaknya kita sebagai salah satu Subyek yang akan menjadi motor penggerak informasi (karena kita seorang blogger), tentu akan mengambil langkah “konkrit” dan tidak serampangan memberikan informasi yang malah menimbulkan “penafsiran” yang justru membawa “kemudlorotan” lebih dibandingkan “kemanfa’atan” di dalamnya; dan itu saya kira sesuai kaidah “ushul fiqih” yang telah kita pelajari (dalam agama Islam).
Oleh karena itulah, model jiwa blogger yang seperti itu (menurut pandangan saya_red) menjadi hal pokok yang wajib kita junjung tinggi; yang kalau dalam bahasa kerennya adalah kode etik seorang blogger.
Berpijak dari hal itu, bisa jadi cita-cita sukses seorang blogger akan tercapai, dalam arti sesuai kaidah kode etik blogger yang menurut pandangan saya di atas.
Syarat Wajib Jika Anda Ingin Sukses dari Blog
Lalu sebenarnya, langkah apa saja yang bisa kita lakukan guna mewujudkan cita-cita sukses menjadi seorang blogger?
Sekali lagi saya katakan, hemat saya tentu kita samakan persepsi terlebih dahulu sebelum menjawab prtanyaan tersebut.
Disadari atau tidak, pasti dari kita mempunyai cerita dan standarisasi “sukses” bagi seorang blogger. Tetapi paling tidak kita juga harus mempunyai “standar minimal sukses” yang tentu saja tidak keluar dari koridor kode etik seroang blogger itu tadi.
Bagi saya, standar tertinggi sukses menjadi seroang blogger adalah bisa memberikan informasi yang bermanfaat untuk orang lain; yang tentu saja di dalam informasi tersebut sangat “minim” kemudlorotan jika dibandingkan dengan kemanfa’atan yang akan diterima oleh orang lain.
Dari standar itulah, paling tidak jika dihubungkan dengan “segala” permasalahan seperti yang saya sampaikan di muqoddimah artikel ini di atas, akan nyambung dan bisa menjadi salah satu kontribusi nyata bagi kita bagi bangsa Indonesia ini.
Jika sudah sepakat, saya percaya dan yakin bahwa tidak ada syarat wajib untuk mengantarkan kita sukses sebagai seorang blogger kecuali bersifat “jujur” dalam memberikan informasi kepada khalayak lah yang akan menjadi senjata utama kesuksesan diri kita dalam menjalani dunia blogging.
Setidaknya, kita sepakat bahwa kebaikan yang kita lakukan baik melalui ucapan baik secara lisan maupun tulisan kepada orang lain, akan menjadi catatan sejarah yang baik bagi Tuhan.
So, semangat menjadi seorang blogger sebagai agen perubahan peradaban bangsa ini yang lebih baik, dan semoga nilai cita-cita luhur itu terwujud, amin.
Apakah Anda punya rahasia lain?
Note:
Silakan sebarkan informasi ini jika dirasa bermanfaat, salam blogger Indonesia.