Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini memiliki rencana mengeluarkan kebijakan perintah eksekutif untuk mengurangi defisit perdagangan. Dinilai banyak pakar, bahwa sikap Donald Trump tersebut sangat gegabah, dengan menyebut negara penyebab defisit perdagangan AS bertindak tidak fair alias ‘curang’.
Sourec image: (REUTERS/Jim Lo Scalzo/Pool) and CNN Indonesia |
Salah satu negara yang disebutkan dalam daftar tersebut adalah Indonesia. Indonesia termasuk dalam daftar 16 negara yang dianggap curang, sehingga menimbulkan defisit besar bagi negara Amerika Serikat.
Baca juga: Jumlah Hutang Indonesia Terbaru
Daftar 16 Negara Dianggap Curang oleh Trump, Rawan Digugat ke WTO
Adapun negara-negara yang dianggap curang tersebut selain Indonesia, adalah:
- China
- Kanada
- Prancis
- Jerman
- India
- Irlandia
- Italia
- Jepang
- Malaysia
- Meksiko
- Korea Selatan
- Swiss
- Taiwan
- Thailand
- Vietnam
Perlu diketahui, bahwa sekarang ini, angka perdagangan Amerika Serikat (AS) telah menembus titik minus US$50 miliar atau jika di Rupiahkan akan senilai dengan Rp666,8 triliun.
Sebutan curang tersebut membuat Anggota Eksekutif International Chamber of Commerce (ICC) Mari Elka Pangestu menyebut stempel ‘curang’ yang diberikan Donald Trump kepada Indonesia akibat besarnya defisit perdagangan AS dengan Indonesia. Namun beliau memberikan penilaian terhadap pernyataan tersebut merupakan bentuk retorika saja yang tidak perlu dikhawatirkan.
Menurut mantan Menteri Perdagangan pada zaman Kabinet Indonesia Bersatu itu menyampaikan, atas pernyataan Donald Trump tersebut, bahwa negara Indonesia bisa saja menyeret negara AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), tentu saja dalam rangka mencari kebenaran atas pernyataan yang telah dikeluarkan Trump tersebut, guna mencari bukti atas pernyataan tersebut.
Untuk selanjutnya, dalam proses pembuktian di WTO itu nantinya, AS diperbolehkan melakukan investigasi atau biasa disebut trade remedy kepada negara-negara yang dianggap curang dengan jalan menjual barang dengan harga yang lebih murah di negara dumping tujuan.
Salah satu sisi yang bisa diambil hikmah atas informasi ini, tentu saja Indonesia agar mengambil langkah-langkah jitu, seperti fokus mencari pasar baru dan berekspansi di wilayah regional Asia.
Baca juga: 5 Rahasia Sukses Mendapatkan Jutaan Dolar Casey Neistat dari Youtube
Bahkan, menurut Phillip Kucharski Chief Operating Officer ICC, beliua menyampaikan bahwa proteksionisme yang dilakukan oleh era Donald Trump saat ini dirasa merupakan keputusan yang gegabah dan salah. Ia menduga bahwa proteksionisme berlebihan Trump justru dinilai sebagai sebuah titik kelemahan dan ketakutan AS terhadap dominasi negara-negara berkembang di pasar Negeri Paman Sam.
Kita tunggu saja tindak lanjutnya seperti apa.