Nulisku Hot News Arti Super Blue Blood Moon di Indonesia

Arti Super Blue Blood Moon di Indonesia

Waspada Terhadap Super Blue Blood Moon di Indonesia

Waspada Terhadap Super Blue Blood Moon-Salah satu hukum Allah SWT tentang alam yang akan kemungkinan besar akan terjadi pada hari Rabu 31 Januari 2018 adalah Super Blue Blood Moon.

Peristiwa tersebut merupakan salah satu dari berbagai tanda-tanda kebesaran AllAh SWT dalam mengelola dan mengatur alam semesta ini.
Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan Super Blue Blood Moon? Bagaimana proses fisis terjadinya fenomena tersebut? Dan, bagaimanakah sikap yang tepat dalam menyambut fenomena tersebut? Kajian terbatas tentang fenomena Super Blue Blood Moon, bisa kita simak lebih lanjut dalam paparan berikut.”


Tahun 2018 mungkin bisa dikatakan sebagai tahun musim gerhana, karena berdasarkan analisa dan prediksi akan terjadi 2 Gerhana Bulan Total (GBT) pada tanggal 31 Januari dan 28 Juli 2018, kemudian juga terjadi 3 gerhana Matahari Sebagian pada tanggal 15 Pebruari, 13 Juli, dan 11 Agustus. Tetapi, kita yang ada di Indonesia hanya bisa menyaksikan gerhana Bulan, tidak untuk gerhana Matahari.

Peristiwa supermoon terjadi pagi hari tanggal 31 Januari dekat perigee, dimana pada saat itu, orbit Bulan berada paling dekat dengan Bumi. Ini berarti, bulan akan bersinar lebih terang dari biasanya pada kisaran 14 persen. Hal ini seperti yang disampaikan NASA, seperti dilansir Huffington Post.


Apa itu Blue Moon (Bulan Biru)?

Kita telah tahu bahwa satu periode siklus Bulan itu 29,53 hari sedangkan satu tahun tropis 365,24 hari. Artinya ada 12 purnama dalam 354,36 hari, dan sekitar 11 hari ekstra yang jika ditotal tiap tahun menghasilkan satu bulan purnama ekstra setiap 2,71 tahun sekali atau bulan purnama ke-13 dalam satu tahun.

Karena kalender masehi terdiri dari 12 bulan, maka purnama tambahan itu akan menjadi bulan purnama kedua dalam 1 bulan. Pada tahun 2018, purnama tambahan itu terjadi di bulan Januari dan bulan Maret, sementara bulan Pebruari tidak akan memiliki Bulan Purnama sehingga disebut sebagai Bulan Hitam. Terjadinya 2 purnama dalam 1 bulan itulah yang disebut dengan istilah Bulan Biru (Blue Moon), tidak ada hubungannya dengan warna biru.

Baca juga: Penjelasan Flat Earth, Apa Hubungannya dengan Blogging?

Arti Super Blue Blood Moon di Indonesia yang Wajib Anda Tahu

Apa itu Super Moon (Bulan Super)?

Orbit Bulan yang berbentuk elips umumnya mempunyai radius dari Bumi secara fluktuaktif, terkadang dekat dan terkadang jauh. Istilah jarak terdekat Bulan terhadap Bumi disebut perigee (seperti yang saya katakan di atas), sedangkan jarak terjauh Bulan terhadap Bumi disebut apogee. Purnama yang terjadi ketika Bulan pada posisi Apogee disebut sebagai Bulan Mikro atau Bulan Purnama Apogee, sedangkan purnama ketika pada posisi Perigee disebut sebagai Bulan Super (Super Moon) atau Bulan Purnama Perigee. 

Pada saat Bulan Super, piringan Bulan yang tampak dari Bumi akan kelihatan 14% lebih besar dibandingkan saat Bulan Mikro dan tingkat kecerlangannya lebih terang 30% dibandingkan kecerlangan Bulan Mikro.

Super Blue Blood Moon

Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari – Bumi – Bulan sejajar dan Bumi menghalangi datangnya cahaya Matahari ke Bulan. Konfigurasi ini biasanya terjadi saat Bulan Purnama, ketika Matahari – Bumi – Bulan berada pada posisi sejajar. Tetapi, bukan berarti setiap Bulan Purnama akan terjadi gerhana Bulan. Mengapa? karena orbit Bulan memiliki kemiringan 5 derajat terhadap orbit Bumi.

Jenis gerhana Bulan ditentukan oleh posisinya terhadap bayangan Bumi, ketika Bulan berada di bayangan penumbral maka sedang terjadi Gerhana Bulan Penumbral (GBP). Ketika Bulan memasuki daerah bayangan umbra maka sedang berlangsung Gerhana Bulan Sebagian (GBS). Ketika di daerah umbra puncak, maka secara berangsur akan terjadilah Gerhana Bulan Total (GBT).

Pada saat GBT, Bulan akan memasuki umbra atau bayangan Bumi dan seharusnya menghilang dari langit atau tampak gelap sempurna karena tidak lagi memperoleh cahaya Matahari untuk dipantulkan. Tetapi faktanya tidak demikian, Bulan justru tampak berwarna merah darah, mengapa? Karena, ketika Bulan berada dalam bayangan umbra Bumi, sebagian spektrum cahaya Matahari masih bisa lolos memanfaatkan atmosfer Bumi untuk sampai mengenai Bulan. 

Dari sekian spektrum cahaya Matahari (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu), hanya yang memiliki panjang gelombang besar yang sampai di Bulan, yaitu spektrum warna jingga dan merah, sehingga perpaduan warna tersebut yang membuat Bulan tampak berwarna merah darah dan kerap kali disebut sebagai Blood Moon.

Alasan lainya, yang benar-benar membuat super blue moon Januari 31 spektakuler untuk beberapa penonton adalah kenyataan bahwa peristiwa itu akan terjadi selama gerhana bulan total. Artinya supermoon sekaligus blue moon akan melewati bayangan bumi. Maka, saat terjadi gerhana bulan total ini bulan super itu akan berwarna kemerahan seperti tembaga sehingga diberi julukan blood moon.   


Gerhana pada tanggal 31 Januari 2018 hari Rabu pekan ini, akan ‘istimewa dan langka’ karena terjadi Gerhana Bulan Total, Bulan Super, dan Bulan Biru secara bersamaan, sehingga Bulan 6,4% lebih besar berwarna merah darah saat bulan Biru, terkenal dengan sebutan Super Blue Blood Moon (Bulan Super Darah Biru).

Tidak semua negara bisa mengalaminya, peristiwa Gerhana Bulan Total saat Bulan Biru di Indonesia pernah terjadi pada tanggal 30 Desember 1963 dan 30 Desember 1982. Dan diprediksi akan kembali terulang pada hari Rabu tanggal 31 Januari 2018 pekan ini. Mungkin juga, akan berulang kembali pada tanggal 31 Desember 2028 dan 31 Januari 2037.

Prediksi terjadinya Super Blue Blood Mood di Indonesia kali ini dimulai sejak Matahari terbenam sampai tengah malam dengan puncak Gerhana Bulan Total pada pukul 20:31 WIB dan kecerlangan Bulan 1,3 magnitudo. Bulan akan mulai memasuki bayangan Bumi pada pukul 18:48 WIB dan menghabiskan waktu 3 jam 22 menit 44 detik dalam umbra Bumi. Keseluruhan gerhana Bulan akan terjadi selama 5 jam 17 menit 12 detik dengan durasi gerhana total 1 jam 16 menit 4 detik dan secara umum dapat diamati dari seluruh Indonesia.


Seperti dikutip Earth Sky, bagi mereka yang tinggal di Amerika Utara atau Kepulauan Hawaii, gerhana bulan ini akan terlihat di langit sebelum matahari terbit pada tanggal 31 Januari.

Sementara buat pengamat yang tinggal di Timur Tengah, Asia, Indonesia, Australia atau Selandia Baru, gerhana bulan ini akan terjadi di malam hari setelah matahari terbenam pada tanggal 31 Januari.

Gerhana bulan total ini menjadi pertunjukan puncak yang pantas ditunggu saat malam hari. Menurut catatan BMKG, peristiwa gerhana bulan total ini dapat diamati di Indonesia itu pada pukul 20.29 WIB sekitar 77 menit.

Gerhana bulan pertama tahun 2018 ini termasuk fenomena langka yang patut ditunggu karena hanya terjadi sekitar 150 tahun silam. Peristiwa gerhana total yang berbarengan dengan super blue moon ini terjadi pada masa lampau pada 31 Maret 1866.


Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan?

Abu Musa Al Asy’ari Rodhiyallohu ‘Anhu menuturkan;

“Pernah terjadi gerhana Matahari pada zaman Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.” Nabi Shollallahu ’Alaihi Wasallam pun Bersabda; “Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.” (HR. Muslim no. 912)

Itulah sikap yang dituntunkan Nabi kita ketika menjumpai gerhana, yaitu merasa rasa takut kepada Alloh dan khawatir akan adzab-Nya, karena Alloh sedang menunjukkan salah satu tanda kekuasaannya, diikuti dengan bersegera sholat gerhana, memperbanyak dzikir, do’a, dan istighfar memohon ampun kepada Alloh.

Semoga bermanfaat, salam blogging.

1 Likes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Comment

Nulisku We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications