Sumber:rumahkode.net |
Selama beberapa tahun terakhir, Google telah mencoba meningkatkan keamanan website di internet dengan enskripsi HTTPS.
Baca juga: Manfaat SSL untuk SEO dan Keamanan Pengguna
Sebelum kita bahas lebih lanjut lagi, mungkin ada dari Anda yang tidak tahu apa itu HTTPS. HTTPS adalah versi aman dari HyperText Transfer Protocol atau yang mungkin lebih dikenal sebagai HTTP. Huruf ‘S’ pada HTTPS adalah singkatan dari ‘secure’. HTTPS memastikan bahwa komunikasi antara browser pengguna dan server website berjalan dengan aman. Biasanya, untuk mengetahui apakah sebuah website sudah menjadi HTTPS adalah melalui address bar berwarna hijau atau lambang gembok yang muncul pada browser. Ini menandakan bahwa koneksi antara browser dan server website berjalan dengan aman.
Awalnya, HTTPS digunakan oleh website-website e-commerce atau siapa pun yang menerima pembayaran online untuk memastikan bahwa rincian pembayaran rahasia yang sensitif dikirim dengan aman untuk mencegah mereka dicuri oleh hackers.
Namun, meningkatkan keamanan online telah menjadi semakin penting dalam beberapa tahun terakhir dan Google terus menekankan pentingnya HTTPS untuk website. Bahkan Google mengumumkan bahwa HTTPS akan menjadi faktor dalam algoritma ranking mereka. Ini membuat banyak website langsung beralih ke HTTPS.
Oleh karena itu HTTPS sangat disarankan untuk bisnis apa pun yang berfokus pada meyakinkan pengunjung ke situs web mereka, mengamankan situs web mereka, mencapai ranking tinggi di halaman hasil pencarian dan menjaga operasi online mereka di masa depan.
Google menyarankan semua website untuk beralih ke HTTPS
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sudah banyak website yang beralih ke HTTPS agar website mereka aman bagi semua orang. Google mencatat bahwa tahun lalu progress yang berjalan sudah baik:
- Lebih dari 68% traffic Google Chrome di Android dan Windows sudah terlindungi
- Lebih dari 78% traffic Google Chrome di Chrome OS dan Mac sudah terlindungi
- 81 dari 100 websites paling popular sudah menggunakan HTTPS
Google mengatakan bahwa Chrome sendiri memang didesain agar pengaturan HTTPS bisa dilakukan dengan mudah. Mereka menyediakan audit mixed content untuk membantu developers melakukan migrasi website ke HTTPS di versi Node CLI terbaru dari Lighthouse, sebuah tool otomatis untuk memperbaiki halaman website. Audit baru yang ada pada Lighthouse membantu developers menemukan mana yang loading menggunakan HTTPS dan mana yang sudah siap untuk diupgrade ke HTTPS dengan mengubah reference sub-resource ke versi HTTPS-nya.
Interface baru Chrome akan membantu user mengerti bahwa semua website HTTP tidaklah aman. Ini dilakukan agar website-website segera beralih ke HTTPS. HTTPS juga sudah lebih mudah dan lebih murah untuk digunakan sekarang. Dengan HTTPS, Anda bisa meningkatkan performance website dan fitur-fitur powerful yang mungkin tidak tersedia untuk HTTP. Bagi para developer, Google sudah menyediakan panduan set-up HTTPS untuk Anda sekalian.
Cara mendapatkan SSL certificate
Untuk mendapatkan https di depan website Anda, Anda memerlukan sertifikat SSL. Untungnya, SSL sangatlah mudah dan simple untuk di set-up. Jika Anda mencoba mengakses website Anda dengan https sebelum menginstal sertifikat SSL, Anda hanya akan melihat error di layar Anda.
Untuk menggunakan sertifikat SSL, Anda memerlukan hosting dengan dedicated IP Address. Kebanyakan perusahan web hosting kecil biasanya meletakkan website Anda di shared IP dimana beberapa website menggunakan satu lokasi IP Address yang sama. Dengan dedicated IP Address, Anda memastikan bahwa traffic yang menuju ke IP Address tersebut hanya masuk ke website Anda.
Setelah itu, Anda perlu membuktikan bahwa website Anda adalah milik Anda. Ini dilakukan dengan membuat sebuah sertifikat SSL. Sertifikat ini adalah sebuah paragraph berisi angka dan huruf yang hanya diketahui oleh website Anda.
1 Comment