Baru-baru ini, ada data baru terkait hasil pengamatan terhadap fenomena gempada dahsyat di Sulawesi Tengah ini. Salah satunya adalah beberapa pendapat pakar Geologi dari Australia. Pakar geologi Phil Cummins dari Australian National University.
Phil Cummins menyampaikan, bahwa tsunami lazimnya disebabkan karena peristiwa gempa pada patahan dorong. Karena, pola gerakan vertikalnya mendorong air laut ke atas, dan akhirnya menimbulkan gelombang bergerak.
Sumber: kompas.com |
Namun semua pakar yang dihubungi ABC sependapat bahwa gempa bumi di Sulteng telah menyebabkan tanah longsor di bawah laut. Demografi gunung-gunung yang curam di Palu ternyata mempunyai penyokong kaki dengan sudut kemiringan yang sangat curam dan tajam menuju ke laut dalam.
Longsor tebing-tebing di bawah laut itu menyedot air ke bawah dan kemudian mendorongnya ke atas sehingga menimbulkan gelombang tsunami.
“Akibatnya terjadi pergerakan gelombang,” jelas Prof Cummins.
Apakah keberadaan teluk dapat memicu keberadaan tsunami?
Para pakar yang dihubungi ABC memberikan keterangan, bahwa demografi teluk yang ukurannya sempit di depan Kota Palu menjadi salah satu penyebab dorongan dampak gelombang air laut ketika terjadi tsunami.
Satu hal yang masih mereka cari, adalah sebuah kepastian awal mula terjadinya sumber gelombang tsunami, apakah gelombang tsunami itu berawal di dalam atau di luar teluk. Atau justru dari banyak titik di perairan tersebut.
Prof Cummins menjelaskan, perihal hipotesis ini akan semakin sulit dibuktikan, karena membutuhkan banyak sekali saksi mata kejadian. Hal itu dikarenakan, fakta di lapangan, bahwa alat pengukur gelombang pasang pada titik lokasi tersebut tidak berfungsi dengan baik ketika tsunami terjadi.
Langkah selanjutnya adalah, para tim peneliti akan melokalisir aera bencana guna mengidentifikasi di mana gelombang berakhir serta seberapa tingginya.
Jika nantinya diperoleh data, apabila gelombang tsunami berawal di luar teluk, atau dekat mulut teluk, hal itu menjadi sebuah pertanda bahwa bentuk geografis teluk ini memberikan efek stimulan dorongan kekuatan gelombang tsunami.
Hipotesa lainnya, menurut Prof Cummins, yaitu kemungkinan besar salah satu ujung teluk mengalami longsor, sehingga hal itu akan memicu pergerakan gelombang serta menciptakan efek gelombang air yang begitu dahsyat. Anda dapat mencoba melakukan hal ini dengan cara meneteskan air di bak mandi, dan lihat apa yang akan terjadi.