Sejarah Penentuan Kalender Hijriyah dalam Islam – Penentuan kalender Hijriyah dalam Islam memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Kalender ini merupakan kalender lunar (berdasarkan peredaran bulan), berbeda dengan kalender Gregorian yang berbasis peredaran matahari.
Baca juga: Teks Sholawat Nariyah Penjelasan dan Artinya
Sejarah Penentuan Kalender Hijriyah dalam Islam
Latar Belakang Penentuan Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah ditetapkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, sekitar tahun 17 H (638 M). Sebelumnya, masyarakat Arab pra-Islam menggunakan sistem kalender yang tidak tetap. Mereka menamai tahun berdasarkan peristiwa penting yang terjadi pada tahun tersebut, misalnya “Tahun Gajah,” yang merujuk pada tahun di mana Ka’bah hampir dihancurkan oleh pasukan bergajah Abrahah.
Setelah Islam menyebar dan administrasi negara semakin berkembang, kebutuhan akan sistem kalender yang tetap dan teratur semakin mendesak, terutama untuk mengatur penanggalan dalam hal-hal terkait ibadah (seperti puasa dan haji), surat-menyurat, dan pemerintahan.
Inisiatif Penetapan Kalender
Ada beberapa pendapat yang muncul terkait penetapan awal kalender Islam. Beberapa sahabat mengusulkan untuk memulai penanggalan dari kelahiran Nabi Muhammad atau dari turunnya wahyu pertama. Namun, akhirnya Khalifah Umar bin Khattab bersama para sahabat memutuskan untuk menjadikan peristiwa hijrah (pindahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah) sebagai awal perhitungan kalender. Hijrah dipilih karena peristiwa ini dianggap sebagai titik penting perubahan dalam sejarah Islam, yang menandai awal berdirinya negara Islam di Madinah.
Penanggalan Bulan dan Tahun Hijriyah
Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan, dengan setiap bulannya berjumlah 29 atau 30 hari, tergantung pada siklus bulan. Total hari dalam satu tahun Hijriyah adalah sekitar 354 atau 355 hari, lebih pendek sekitar 11 hari dibandingkan dengan kalender Gregorian.
Nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah adalah sebagai berikut:
- Muharram
- Safar
- Rabi’ul Awal
- Rabi’ul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya’ban
- Ramadan
- Syawal
- Dzulqa’dah
- Dzulhijjah
Implementasi Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah hingga kini digunakan dalam menentukan berbagai perayaan penting dalam Islam, seperti awal Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, dan lainnya. Karena kalender ini berdasarkan siklus bulan, bulan-bulan Hijriyah tidak selalu jatuh pada bulan yang sama dalam kalender Masehi setiap tahunnya.
Penentuan awal bulan, terutama untuk Ramadan dan Idul Fitri, sering kali melibatkan ru’yatul hilal, yakni pengamatan langsung terhadap munculnya bulan sabit pertama, yang juga sering menjadi subjek diskusi dan perbedaan di antara umat Islam di berbagai negara.