Asteroid tersebut dikatakan kira-kira berdiameter sekitar 5 kilometer. Asteroid tersebut oleh Phaeton diberi nama 3200. Nama tersebut terinspirasi dari nama dewa Yunani yang menurut legenda hampir membakar bumi.
Berdasarkan informasi dari Minor Planet Center., jika informasi keberadaan posisi Asteroid terhadap bumi ini jika benar, maka bisa “berpotensi bahaya”. Hal itu menurtunya sesuai dengan penamaan Asteroid tersebut.
Meski begitu, 3200 Phaeton telah dikonfirmasi tidak mungkin menghancurkan planet kita.
Dirangkum dari Mirror, Jumat (24/11/2017), asteroid ini akan berlalu dalam jarak 10 juta kilometer dari bumi, yang relatif dekat dalam ruang angkasa. Namun tak perlu khawatir, jarak tersebut masih sekitar 27 kali jarak anatar bumi dan bulan.
Baca juga: Sepak Bola Indonesia Naik 11 Peringkat Fifa 2017
Pada kesempatan kali ini, para ilmuwan dari laboratorium Propulsi Jet NASA berencana untuk mendapatkan model asteroid dalam 3D yang terperinci, yang memiliki bentu yang sangat tidak biasa.
Asteroid 3200 ini pertama kali terdeteksi pada Desember 2007. Benda ini dianggap sebagai tubuh induk dari hujan meteorid Geminid, yang tahun ini puncaknya terjadi pada 13 Desember 2017.
Hal ini membuat Geminid sebagai satu di antara dua hujan meteor yang tidak berasal dari komet. Hujam meteor lainnya bernama Quadranids yang terjadi pada Januari 2017.
Perbedaan utama antara asteroid dan komet terletak pada komposisinya. Asteroid terdiri dari logam dan bahan berbatu, sedangkan komet terbuat dari bahan es, debu, dan batu.
Komet yang mendekati matahari kehilangan material dengan masing-masing orbit, karena beberapa es akan mencair dan menguap sehingga membentuk ekor.
Meski 3200 Phaeton terlihat seperti asteroid sepanjang waktu, tapi kadang-kadang ia menunjukkan tingkat aktivitas yang rendah saat mendekati matahari. Karena itulah, beberapa asteroid berpendapat bahwa benda ini merupakan inti komet yang tidak aktif.
Apakah kita bisa melihatnya secara langsung?
Berdasarkan informasi dari NASA, 3200 Phaeton akan terlihat kecil dalam pengamatan teleskop para pengamat berpengalam di daerah langit gelap.
Benda langit ini akan terdeteksi selama tiga minggu, tapi akan paling terang antara 11-21 Desember 2017.
Jika Anda tidak melihat asteroid itu sendiri, pastikan untuk melihat hujan meteor Geminids. Hujan meteor tersebut akan memberikan pertunjukkan spektakuler di akhir tahun dengan 100 meteor jatuh setiap malam.
sahiluqman.blogspot.com
Sedikit memusingkan, bukankah asteroid,komet out juga meteor ya
mantap bos