Sistem Pertanian Permakultur – Permakultur dapat diartikan sebagai sustainable philosophy dan desain yang mengintegrasikan komponan yang berbeda, seperti pengetahuan ekologi (kejadian alamiah yang terjadi di alam yang saling terkoneksi), orang-orang memiliki kemampuan untuk membuat desain sistem produksi seperti agrikultur dan peternakan hewan, menggunakan teknologi yang sesuai dan ramah lingkungan, dan kesadaran untuk bekerja sama dengan budaya dan lingkungan sekitar (IDEP Foundation, 2006).
Penggabungan antara filosofi dan desain yang dikemukakan oleh para ahli meliputi ekologi terapan, restorasi bahan yang dapat dimakan, desain regenerative, dan ekosistem budi daya (Sager, 2018). Bill Mollison menyatakan bahwa desain permakultur bukanlah hujan, atap, atau taman.
Desain permakultur adalah hubungan antara hal-hal ini. Permakultur membawa kohesi di mana dulunya semua hal tersebut terisolasi. Secara umum, permakultur dapat didefinisikan sebagai permanent-agriculture, yang berarti pertanian berkelanjutan dan peternakan hewan yang dilakukan memalui perlindungan dan peningkatan lingkungan alami, budidaya tanaman permanen, yang berarti melestarikan, mendukung, dan bekerja sama dengan budaya dan lingkungan setempat (IDEP Foundation, 2006).
Permakultur berlandaskan etika merawat tanah, orang-orang dan masa depan. Sangat bermanfaat dalam membantu kita untuk memahami dan menciptakan keterpaduan dan harmoni antara manusia dan alam. Pertanian permakultur paling banyak ditemukan di daerah tropis (misalnya, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina).
Iklim tropis Indonesia dicirikan oleh kelembaban relative mulai dari 70% hingga 90% (Weather Online, 2020). Hal ini disebabkan oleh curah hujan tahunan sebesar 2.000 mm dan rata-rata suhu konstan tahunan 28oC (dataran rendah), 26oC (dataran pedalaman dan pegunungan), dan 23oC (dataran tinggi) (Putro & Miyaura, 2020).
Terdapat enam pertanian permakultur yang diteliti oleh Radityo yang berkorespondensi dengan Universitas Tokyo sampai tahun 2016. Situs-situs tersebut adalah Bumi Langit Institut yang terdapat di Yogyakarta, Jiwa Damai Retreat Center and Organic Garden, Moksa Plant-based Restaurant and Permaculture Garden, dan IDEP Foundation di Bali. Dua lokasi permakultur lainnya yang tersisa diidentifikasi di Bali, tetapi pemilik tidak setuju untuk berbagi informasi pada publik (Putro & Miyaura, 2020).
Baca juga: 50 Soal OSK Astronomi
Etika Sistem Pertanian Permakultur
Menurut IDEP Foundation (2006), terdapat 3 etika permakultur, yaitu menjaga bumi, menjaga manusia, dan menjaga masa depan.
1. Menjaga bumi (care for the land)
Menjaga tanah berarti menjaga sumber daya alami. Setiap kegiatan yang dapat membahayakan, menyebabkan polusi, atau merusak lingkungan alami Indonesia berarti juga adalah kehilangan manusia Indonesia. Lingkungan alami kita harus dijaga dan ditingkatkan, lingkungan alami ini memainkan peran penting bagi masa depan Indonesia.
Sumber daya alami termasuk:
- Udara
- Flora: hutan dan tanaman
- Fauna: hewan liar, burung, dsb
- Air: danau, sungai, mata air, dsb
- Laut: pantai, barisan koral, kehidupan laut, dsb
- Tanah: tanah pertanian, termasuk hutan dan lahan untuk penggembalaan ternak
Jika bumi kita dikelola dengan cara berkelanjutan dan ditingkatkan dengan perlahan, produktivitas dalam arti kekayaan Indonesia juga akan meningkat. Hal tersebut juga akan meningkatkan produktivitas jangka panjang bagi petani dan anak-anaknya, perlindungan dan kesehatan bagi lingkungan sekitar, perlindungan dan kesehatan bagi mereka yang mengolah tanah.
2. Menjaga manusia (Care for the People)
Menjaga manusia berarti menyiapkan masa depan yang sehat dan aman bagi semua orang. Permakultur adalah tentang meningkatkan kesempatan kita, lingkungan hidup, persediaan makanan, Kesehatan dan kesejahteraan.
Membagi pengetahuan dan aset akan membantu kita untuk:
- Meningkatkan produksi, jenis dan kualitas produk, termasuk pengawetan dan penyimpanan makanan
- Meningkatkan kesehatan dan nutrisi, termasuk mendorong penggunaan obat-obatan alami yang efektif
- Meningkatkan kesehatan dan higenitas rumah, terutama dapur, kualitas udara, kamar mandi dan manajemen limbah
- Mengembangkan kesetaraan hak dan kesempatan bagi setiap individu, pria, wanita, dan anak-anak
- Meningkatkan mata pencaharian dan kesempatan kerja
- Mengurangi beban kerja sehari-hari, seperti membawa air, pupuk, kayu bakar dsb
- Mendidik generasi mendatang dalam tradisi, kepercayaan, dan pengetahuan yang menggabungkan teknik modern dan budaya tradisional
3. Menjaga masa depan (Care for the future)
Apa yang kita lakukan akan mempengaruhi masa depan. Menjaga masa depan berarti selalu mempertimbangkan masa depan, bukan hanya 10 tahun, tapi 20, 50, bahkan 100 tahun ke depan. Untuk cucu kita, dan anak-anak mereka, bergantung pada kita untuk menyediakan tempat terbaik bagi mereka untuk hidup. Etika ini harus dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah dan kelompok masyarakat, kepada keluarga dan individu.
Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan cara-cara seperti:
- Melindungi, mendistribusikan, dan memasarkan sumber daya yang tersedia
- Kolaborasi, bukan kompetisi
- Mendukung ekonomi lokal dan menggunakan sumber daya lokal kapanpun jika memungkinkan
- Melindungi lingkungan alam Indonesia, dengan menggunakan sumber daya dan sumber energi terbarukan
- Mengurangi limbah, dengan menggunakan Kembali dan mendaur ulang
- Menggunakan lebih sedikit bahan yang tidak berkelanjutan
- Menggunakan sumber energi terbarukan, seperti panel surya, pembangkit listrik tenaga air, biogas, dan memanfaatkan energi angin
- Mengelola pertumbuhan populasi
Prinsip permakultur
Prinsip-prinsip permakultur harus diterapkan dalam setiap desain komunitas yang berkelanjutan. Prinsip ini membantu memaksimalkan efisiensi dan produksi dengan cara yang sesuai dengan etika permakultur. Prinsip permakultur menurut IDEP Foundation (2006) mendorong kreativitas dan hasil yang maksimal. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
1. Keanekaragaman (Diversitas)
Bertujuan untuk mengintegrasilan berbagai jenis makanan, tumbuhan, dan hewan yang bermanfaat ke dalam desain. Keanekaragaman membangun polikultur interaktif yang stabil yang menyediakan kebutuhan manusia dan spesies lain.
2. Efek tepi (Edge Effect)
Secara umum, terdapat lebih banyak energi dan lebih banyak keanekaragaman kehidupan di tempat di mana dua sistem saling tumpang tindih. Efek tepi adalah konsep ekologis yang menggambarkan bahwa keanekaragaman kehidupan yang lebih besar di wilayah di mana tepi dari dua ekosistem yang berdekatan saling tumpang tindih, seperti tanah-air, atau hutan-padang rumput. Anda dapat menemukan spesies dari kedua ekosistem ini.
3. Perencanaan enegi (Energy Planning)
Tempatkan elemen dalam desain anda dengan cara yang paling menghemat energi (termasuk pupuk, air, bahkan tenaga manusia). Memanfaatkan energi dan sumber daya yang anda miliki,
4. Siklus energi
Dalam sistem alami tidak ada limbah atau polusi. Keluaran dari suatu proses alam akan menjadi sumber daya untuk proses lain. Daur ulang dan gunakan Kembali sumber daya sebanyak dan semaksimal mungkin.
5. Skala
Buat sistem skala manusia. Pilih teknologi yang sederhana dan tepat untuk digunakan dalam desain. Buat sistem yang mudah dikelola, mulai dari yang sederhana dan ambil Langkah-langkah yang dapat dicapai sambal merintis tujuan yang besar dan ideal.
6. Sumber daya alami
Gunakan metode dan proses alami untuk mencapai semua tugas, Temukan materi di alam (tanaman, hewan, bakteri) yang mendukung desain sistem dan melestarikan kebutuhan untuk energi di luar sistem.
7. Menggunakan berbagai elemen
Dukung setiap fungsi vital dengan berbagai cara, sehingga jika salah satu cara gagal, itu tidak akan menghentikan elemen lain bekerja.
8. Beberapa fungsi
Sebagian besar hal dapat digunakan dalam berbagai cara dan untuk berbagai fungsi. Salah satu aturan utama dalam Permakultur adalah mencoba merancang setidaknya tiga kegunaan untuk setiap elemen dalam suatu sistem. Ini akan menghemat ruang, waktu dan uang.
9. Suksesi alami
Bekerja dengan alam dan proses alami. Antisipasi perkembangan masa depan melalui penelitian dan observasi bila diperlukan.
10. Lokasi relatif:
Tempatkan setiap elemen desain Anda dalam hubungan sehingga mereka dapat diuntungkan satu sama lain. Misalnya, simpan alat di dekat tempat yang akan digunakan.
11. Tanggung jawab pribadi
Tindakan kita memengaruhi kehidupan kita sendiri, kehidupan keluarga kita, teman-teman kita hidup dan siapa pun yang memiliki kontak langsung atau tidak langsung dengan kita. Setiap konstruktif berkelanjutan tindakan yang kita lakukan akan menciptakan manfaat bagi banyak orang. Hal yang sama berlaku untuk tindakan destruktif, mereka pengaruhnya akan terasa jauh dan luas
12. Kolaborasi, bukan kompetisi
Kolaborasi antar orang akan meningkatkan keterlibatan komunitas, pertukaran produk antar anggota komunitas, berbagi dan meingingkatkan pengetahuan dan keterampilan. Melalui kerjasama, banyak manfaat yang bisa diraih. Kerjasama sangat penting di semua tingkatan, dalam keluarga, di desa, di distrik dan secara keseluruhan di tingkat bangsa. Kompetisi pada sisi lain menciptakan konflik, kecemburuan, dan kemarahan dalam masyarakat terutama jika sumber daya langka. Contoh yang baik adalah penggunaan air, biasanya hasil akhirnya adalah beberapa orang memiliki sumber daya yang berlebih, sedangkan sisanya hanya menerima sedikit.
13. Lihat solusi, bukan masalah
Setiap masalah yang kita hadapi memiliki solusi. Sering masalah dapat berisi dalam dirinya sendiri sebuah solusi yang belum kita sadari. Misalnya mengubah gulma menjadi kompos dan mulsa, dan menggunakan pupuk kendang sebagai sumber daya yang berharga untuk meningkatkan kesubutan tanah.
14. Observasi
Pola dan siklus alami membantu kita memahammi dan membuat rencana yang lebih baik untuk pertanian kita, rumah, dan kebun yang kita kelola. Pengamatan membantuk kita memahami hal-hal seperti apa yang akan berhasil dan apa yang perlu dirubah, dengan melakukan eksperimen sederhana kita dapat mengamati mana tanaman terbaik dan yang paling cocok untuk ditanam dan apa teknik terbaik untuk menanamnya.
Keindahan
Lahan yang sangat produktif bisa sangat indah, begitu juga untuk area rumah. Indonesia memiliki lingkungan sangat indah, taman, dan rumah yang indah. Kebun dan kolam ikan bisa dibuat dengan bentuk yang indah. Bunga ditanam di sebelah di antara sayuran. Pohon kecil dan kacang-kacangan dapat ditanam dengan pohon buah-buahan. Ini akan meningkatkan produktivitas dan keanekaragaman.
DAFTAR PUSTAKA
- https://permaculturenepal.com/ diakses 13 September 2021
- IDEP Foundation. 2006. Permaculture Solution for Sustainable Lifestyle. Bali: Permatil & Yayasan IDEP
- Putro & Miyaura. 2020. Indonesian Permaculture: Factors Shaping Permaculture Farm Systems in Humid Tropical Indonesia. Trop. Agr. Develop. 64(3): 113 - 124, 2020
- Sager, Michelle. 2018. Permaculture Basics for Master Gardeners. Oregon: Oregon State University
- www.ThePermacultureStudent.com diakses 13 Septermber 2021