Nulisku Pendidikan Pengertian, Penyebab, Dampak dan Solusi Pemanasan Global (Global Warming)

Pengertian, Penyebab, Dampak dan Solusi Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan Global (Global Warming)

Pengertian, Penyebab, Dampak dan Solusi Pemanasan Global (Global Warming) – Bumi adalah tempat yang diciptakan Tuhan untuk dihuni makhluk hidup. Sejauh ini belum ada informasi yang menyebutkan bahwa planet lain di alam semesta ini yang dihuni makhluk hidup seperti halnya di planet Bumi. Di Bumi, manusia dan makhluk hidup lainnya mampu melangsungkan kehidupan dengan aman dan nyaman.

Tahukah Anda, apa yang menyebabkan hal ini? Anda tentu telah mengetahui bahwa kehidupan di Bumi dapat berlangsung karena adanya oksigen di atmosfer bumi. Fungsi oksigen yaitu untuk mengubah glukosa menjadi energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas. Selain itu keberadaan beberapa gas di atmosfer bumi juga membuat suhu di Bumi menjadi hangat dan sesuai untuk dilangsungkannya kehidupan. Mengapa demikian? Pernahkah Anda mendengar istilah pemanasan Global? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Yuk kita membahas materi pemanasan global secara bersama-sama.

Baca juga:

Pengertian Pemanasan Global/Global Warming

Pemanasan global (Global Warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu Rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar infra merah. Peristiwa pemanasan global terjadi ketika tertangkapnya pancaran radiasi matahari berupa gelombang panjang (inframerah atau gelombang panas) yang dipancarkan menuju ke bumi oleh gas-gas rumah kaca.

Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dan lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi.

Triwaulandari, dkk (2022)

Pemanasan global akan menyebabkan peningkatan air di permukaan bumi yang dapat menimbulkan kekeringan yang ekstrim. Dengan meningkatnya emisi, maka meningkat pula jumlah uap air yang terkandung didalam udara. Dengan demikian, maka akan terjadi hujan yang sangat ekstrim yang menimbulkan kerusakan. Inilah yang dimaksud dari perubahan iklim bumi ini yang dapat menyebabkan cuaca menjadi ekstrim (hujan ekstrim atau kekeringan yang ekstrim). Dampaknya adalah merusak tatanan atau keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.

Seperti yang sudah sering kita alami adanya musim kemarau atau musim penghujan yang sangat panjang. Menghangatnya isu pemanasan global ini, mengingat timbulnya dampak yang sangat besar terhadap kehidupan di dunia yang diduga menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim dunia dengan berbagai akibat yang ditimbulkannya.

Pemanasan global suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 ini yang menjadi biang keladi dari terjadinya pemanasan global melalui proses yang disebut efek rumah kaca.

Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dari tahun-ketahun.

Sebelum melangkah lebih jauh, silakan perhatikan dan simak video di bawah ini:

Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Gambar 1. Asap Pabrik

Efek Rumah Kaca

Pemanasan global tidak terjadi seketika, tetapi telah berlangsung puluhan dan ratusan tahun. Namun demikian, dampaknya baru mulai kita rasakan sekarang. Ketika revolusi industri baru dimulai sekitar tahun 1750, konsentrasi salah satu gas rumah kaca, yaitu CO2, di atmosfer baru 280 ppm (part per million). Saat ini (sekitar 160 tahun kemudian) telah mencapai sekitar 415 ppm. Jika pola konsumsi, gaya hidup, dan pertumbuhan penduduk tidak berubah, 100 tahun yang akan datang konsentrasi, diperkirakan akan meningkat menjadi 580 ppm atau dua kali lipat dari zaman praindustri.

Akibatnya, dalam kurun waktu 100 tahun yang akan datang suhu rata-rata bumi akan meningkat hingga 4,5°C yang berdampak luar biasa besarnya terhadap semua makhluk hidup di bumi, termasuk kita manusia.

Penghasil terbesar emisi gas rumah kaca adalah negara negara industri seperti China, United States, EU28, India, Rusia, Japan, negara-negara lainnya. Pola konsumsi dan gaya hidup negaranegara sangat berbeda dimana negara China adalah negara yang terkebal sebagai penghasil emisi gas rumah yang tertinggi didunia.

Berdasarkan data dari katadata.com, berikut daftar 10 negara penghasil emisi karbon terbesar dunia pada 2022:

  1. China: 11,4 miliar ton per tahun
  2. Amerika Serikat: 5,1 miliar ton per tahun
  3. India: 2,8 miliar ton per tahun
  4. EU27: 2,8 miliar ton per tahun
  5. Rusia: 1,7 miliar ton per tahun
  6. Jepang: 1,1 miliar ton per tahun
  7. Indonesia: 700 ribu ton per tahun
  8. Iran: 700 ribu ton per tahun
  9. Arab Saudi: 700 ribu ton per tahun
  10. Jerman: 700 ribu ton per tahun

Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan alami pada bumi yang terjadi ketika emisi gas-gas rumah kaca (CO2, O3, CFC, CH4 dan N2O) yang ada di atmosfer baik secara alami maupun karena aktivitas manusia. Efek rumah kaca (ERK) sejatinya merupakan proses alami yang seharusnya menjadikan Bumi tempat yang nyaman untuk hidup.

Efek rumah kaca terjadi ketika selimut gas atmosfer memerangkap sebagian panas matahari sehingga membuat planet Bumi menjadi hangat dan layak dihuni. Efek rumah kaca sebenarnya peristiwa yang sangat diperlukan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa efek rumah kaca, temperatur bumi akan menjadi sangat dingin hingga -18°C, yang mana dapat menyebabkan seluruh permukaan bumi tertutup oleh lapisan es.

Namun dengan efek rumah kaca, suhu bumi telah menjadi lebih panas 33°C dan menjadikan suhu rata-rata bumi menjadi 15°C. Namun jika gas-gas tersebut terlalu banyak di atmosfer bumi maka akan menyebabkan terjadinya pemanasan global. Salah satu contoh peristiwa efek rumah kaca yang kamu alami. Saat kamu berada di dalam mobil pada siang hari yang cerah, apakah kamu merasakan panas di dalam mobil (tanpa menyalakan Air Conditioner)? Mengapa kamu bisa merasakan panas pada saat di dalam mobil dibandingkan saat berada di luar mobil? Hal ini bisa terjadi karena adanya suatu fenomena yang dinamakan efek rumah kaca.

Siklus efek rumah kaca
Siklus efek rumah kaca

Pada peristiwa efek rumah kaca, makna rumah digambarkan sebagai bumi dan kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer. Atmosfer yang digambarkan sebagai kaca akan menyerap dan memancarkan radiasi matahahari ke bumi. Radiasi matahari berupa gelombang pendek sebagian di serap ketika melewati atmosfer dan sebagian besar dipancarkan menuju ke permukaan bumi. Setelah radiasi matahari mencapai permukaan bumi, sebagian akan diserap oleh permukaan bumi dan sisanya akan dipantulkan kembali berupa radiasi gelombang panjang (infra merah).

Namun, tidak semua radiasi yang dipantulkan mampu menembus atmosfer untuk menuju luar angkasa. Sebagian radiasi tadi tertahan dan diserap lagi oleh gas-gas rumah kaca yang ada di lapisan atmosfer dekat dengan permukaan bumi (statosfer). Peristiwa ini terjadi secara berulang kali sehingga menimbulkan efek hangat pada suhu bumi, yang mana peristiwa ini dikenal dengan istilah efek rumah kaca.

Penggunaan istilah efek rumah kaca pada peristiwa di atas diambil dari istilah yang digunakan oleh petani amerika dan eropa. Mekanisme yang terjadi pada efek rumah kaca memiliki kesamaan dengan rumah kaca yang mereka gunakan untuk pertanian di negara tersebut. Pada saat musim dingin para petani menggunakan rumah kaca, sehingga tanaman yang ada didalam rumah kaca tetap hidup dan tidak mati karena membeku.

Untuk menambah wawasan Anda dari materi di atas, silakan jawab pertanyaan di bawah ini:

  1. Apa yang dimaksud dengan pemanasan global (global warming)?
  2. Jelaskan mengapa bisa terjadinya pemanasan global (Global warming).

Penggunaan Bahan Bakar Batu Bara Secara Berlebihan

Penyebab efek rumah kaca yaitu akibat penggunaan bahan bakar bartu bara secara berlebihan. Pembakaran batu bara secara berlebihan pada proses industri maupun pembangkit listrik akan menghasilkan gas sampingan berupa CO2. Gas ini nantinya akan dilepaskan ke udara dalam bentuk emisi.

Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor. Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan gas rumah kaca berupa karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2), dan uap air (H2O).

Emisi gas bahan bakar kendaraan adalah penanggung jawab terbesar dari pemanasan global. Lebih dari 90% transportasi umum (baik transportasi darat, udara, maupun air) ditenagai bahan bakar petroleum, seperti bensin atau diesel. Gas yang dilepaskan dari proses pembakaran ini melepaskan karbon dioksida dan polutan lainnya, seperti metana dan nitro oksida.

Setiap galon bensin yang Anda gunakan untuk naik mobil atau motor sehari-hari dapat menyumbang 10 kg karbondioksida ke atmosfer bumi. Parahnya lagi, masing-masing jenis gas polutan memiliki kemampuan memerangkap panas yang berbeda. Beberapanya bahkan dapat memerangkap lebih banyak panas dari pada karbon dioksida. Molekul metana, misalnya, tidak bisa bertahan lama berkeliaran di udara seperti CO2 tapi mampu mengikat panas 84 kali lebih cepat dan banyak. Nitro oksida bahkan 264 kali lebih kuat daripada CO2.

Penggunaan CFC pada Kulkas maupun AC

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat penggunaan CFC pada kulkas maupun AC. CFC merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai pendingin di dalam kulkas maupun AC. Penggunaan CFC secara berlebih bisa mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Molekul CFC bersifat ringan sehingga mudah berikatan dengan molekul ozon. Jika CFC dan ozon bereaksi, lapisan ozon menjadi semakin tipis.

Pembakaran Hutan Secara Besar-besaran

Salah satu ulah manusia yang menjadi penyebab efek rumah kaca adalah pembakaran hutan secara liar dan besar-besaran. Jika hutan dibakar, akan terbentuk hasil samping berupa gas rumah kaca seperti CO2. Gas ini akan dilepaskan ke udara dan menjadi penahan radiasi sinar Matahari.

Gas Limbah Industri

Gas limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab pemanasan global ketiga terbesar setelah emisi gas kendaraan bermotor. Industri bahkan penyebab paling awal dari pemanasan global yang kita alami sampai saat ini. Penelitian menunjukkan pemanasan global sudah perlahan mulai terjadi pada pertengahan abad ke-19 mengikuti maraknya Revolusi Industri di AS dan negaranegara lain. Selain industri kertas, industri plastik termasuk juga salah satu dalang terbesar dari pemicu global warming.

Pembakaran bahan bakar fosil pada masa industrialisasi telah melepas CO2 dalam jumlah yang sangat besar ke atmosfer. Akibatnya, emisi karbon yang dihasilkan tetap akan terus berdampak pada atmosfer bumi selama berabad-abad ke depan. Tuduhan bahwa industri adalah penyumbang terbesar dari terjadinya pemanasan global jelas tidak terbantahkan lagi. Dimana saat proses melakukan prodeksi seperti kertas akan diperkirakan 12 juta barel minyak dapat memproduksi 30 juta produk plastik PET.

Satu barelnya dapat berisi sekitar 159 liter (135 kg) minyak mentah yang dapat mengandung 118 kg karbon. Dihitung kasar, pembuatan setiap ton plastik PET dapat menghasilkan sekitar 3 ton karbon dioksida. Sehingga dari kegiatan industri ini akan mempercepat terjadinya pemanasan global.

Industri Pertanian

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat industri pertanian. Penggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian ternyata membawa dampak buruk bagi lingkungan. Penggunaan pupuk tersebut bisa menghasilkan gas rumah kaca seperti nitrous oksida (N2O) yang nantinya dilepaskan ke udara.

Industri Peternakan

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat industri peternakan. Limbah industri peternakan seperti kentut dan kotoran sapi ternyata bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Semakin banyak limbah peternakan yang dibiarkan begitu saja, semakin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara.

Penebangan Liar

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat penebangan liar. Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan bisa digunakan sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca karena untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan membutuhkan karbondioksida dan uap air. Dengan

semakin maraknya penebangan liar, keberadaan tumbuhan semakin terancam. Artinya, semakin berkurang pula media untuk mengurangi efek rumah kaca.

Penggunaan Kendaraan Bermotor Meningkat

Penggunaan kendaraan bermotor menjadi alasan di mana gas-gas beracun ini meningkat. Apalagi kalau negaranya komsumtif seperti Indonesia. Kendaraan bukan hanya alat transportasi tapi juga alat bergengsi. Itu kenapa, usahakan pakai kendaraan umum. Dengan begitu kita ikut meminimalisir jumlah asap kendaraan yang meningkatkan gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi.

Pencemaran Laut

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat pencemaran laut. Lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi.

Penggunaan Gas CFC

Four Carbon (CFC) atau yang biasa dikenal dengan istilah freon juga merupakan merupakan gas hasil campuran atom klorin, fluor, dan juga karbon yang sangat stabil. CFC mempunyai sifat tidak mudah terbakar dan tidak beracun. CFC amat stabil sehingga dapat digunakan dalam berbagai peralatan. Mulai digunakan secara luas setelah Perang Dunia II.

Chloro fluoro carbon yang paling banyak digunakan mempunyai nama dagang Freon. Dua jenis chloro fluoro carbon yang umum digunakan adalah CFC R-11 dan CFC R-12. Zat-zat tersebut digunakan dalam proses mengembangkan busa, di dalam peralatan pendingin ruangan dan lemari es selain juga sebagai pelarut untuk membersihkan mikrochip. CFC menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.

Limbah Rumah Tangga

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menghasilkan gas methana dan karbondioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Terjadinya efek rumah kaca didasari oleh sinar matahari yang dipantulkan oleh berbagai macam benda di permukaan bumi. Dan sinar matahari yang dipantulkan dapat merusak lapisan ozon, yang memiliki fungsi utama untuk menghambat cahaya matahari yang berada di atmosfer.

Apabila lapisan ozon yang berada di atmosfer bumi semakin berkurang, maka akan menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi. Kondisi ini menjadi lebih buruk karena banyaknya karbondioksida (Co2) yang ada di bumi. Karena dapat menahan pantulan sinar matahari, sehingga suhu di bumi semakin meningkat. Untuk menghindari kerusakan lapisan ozon pada lapisan atmofser bumi. Maka kita harus mengurangi berbagai alat atau bahan yang dapat menghasilkan karbondioksida (CO2). Dan juga berbagai hal yang dapat mengakibatkan kerusakan lapisan ozon lainnya.

Baca juga: Penjelasan Iradiansi, Fluks dan Daya Bintang

Dampak Terjadinya Efek Rumah Kaca

Gambar 3. Mencairnya Es di Kutub

Dalam jumlah yang berlebih, gas rumah kaca tentunya akan memiliki dampak negatif yang merugikan manusia dan juga lingkungan. Berikut merupakan dampak dari gas rumah kaca, diantaranya:

Naiknya Suhu Permukaan Bumi

Efek rumah kaca merupakan pemicu terjadinya pemanasan global (global warming). Para ahli menyatakan bahwa pemanasan global yang terjadi sekarang diakibatkan oleh emisi rumah kaca pada masa lalu.

Iklim yang Tidak Stabil

Apabila gas rumah kaca sudah terlalu banyak, maka dapat menyebabkan iklim menjadi tidak stabil. Suhu di bumi ketika memasuki musim kemarau ataupun musim dingin menjadi ekstrim dan bahkan bisa menyebabkan musim mengalami pergeseran apabila gas tersebut sudah berada dalam level yang berbahaya.

Mencairnya Es di Kutub

Jika suhu permukaan Bumi mengalami kenaikan akibat efek rumah kaca, bukan tidak mungkin bongkahan es di Kutub Utara dan Selatan akan mencair dalam jumlah besar.

Rusaknya Ekosistem

Kenaikan suhu permukaan Bumi secara signifikan mampu menyebabkan rusaknya habitat makhluk hidup. Akibatnya ekosistem akan terancam rusak.

Naiknya Ketinggian Permukaan Air Laut

Kenaikan permukaan laut terutama disebabkan oleh dua faktor yang berkaitan dengan pemanasan global yaitu, penambahan air dari lapisan es dan gletser yang mencair dan perluasan air laut saat memanas. Grafik mengukur perubahan permukaan laut sejak 1993 seperti yang diamati oleh satelit. Grafik yang berasal dari data pengukur pasang surut pantai, menunjukkan seberapa besar permukaan laut berubah dari sekitar tahun 1900 hingga 2018. Item dengan plus (+) adalah faktor yang menyebabkan kenaikan permukaan laut global, sedangkan minus (-) adalah penyebab permukaan laut menjadi berkurang. Item ini ditampilkan pada saat mereka mempengaruhi permukaan laut.

Mencairnya es di Kutub berpengaruh pada ketinggian permukaan air laut. Semakin banyak es yang mencair, semakin bertambah ketinggian permukaan air laut. Apabila hal itu terjadi terus menerus dapat mengakibatkan banjir pada wilayah yang lebih rendah, bahkan jika sudah dalam level yang berbahaya, kenaikan permukaan air laut dapat menyebabkan semakin kecilnya luas daratan.

Saat ini telah banyak pulau di beberapa negara yang kehilangan sebagian daratannya bahkan nyaris tenggelam seluruhnya. Tuvalu, negara kepulauan yang terletak antara Hawaii dan Australia menjadi salah satu negara yang yang paling rentan di dunia terhadap kenaikan permukaan laut, dengan ketinggian rata-rata hanya satu meter di atas permukaan laut. Efek kenaikan permukaan laut, kemungkinan besar akan mengakibatkan hilangnya lahan secara signifikan.

Tingkat Keasaman Air Laut akan Meningkat

Gas rumah kaca yang diemisikan ke udara sebagian akan terserap oleh air laut. Jika kadar gas tersebut semakin banyak, tentu yang terserap oleh air laut juga semakin banyak. Akibatnya, laut menjadi semakin asam.

Masalah Ketahanan Pangan

Pemanasan global juga berdampak pada ketahanan pangan di Indonesia. Seperti yang terjadi di Jawa Barat, Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di wilayah Citarum dengan luas wilayahnya 6.080 km2 tidak cukup baik lagi dalam mengairi persawahan di sekitar. Sepanjang sungai 269 km ini tercatat ada 11 juta jiwa yang bermukim dan ada 10 Ribu perusahaan yang memanfaatkan sungai ini. Karena tidak lagi memberikan kontribusi yang baik, produktivitas padi
menjadi menurun.

Pada tahun 2005 hasil panen mencapai 9,7 juta ton dan pada tahun 2006 hanya 9,4 juta ton. Hasil panen mengalami penurunan mencapai sekitar 300 ribu ton padi. Hal ini juga terjadi pada DAS Brantas Jawa Timur. Produktivitas padi pada tahun 2006 mencapai 9,3 juta ton dan pada tahun 2007 hanya 9,1 juta ton. Hasil panen mengalami penurunan sebesar 200 ribu ton. Jawa Tengah juga mengalami penurunan produktivitas padi yang cukup signifikan. Dari 8,7 juta ton pada tahun 2006 menjadi 8,3 juta ton pada tahun 2007. Mengalami penurunan sebesar 400 ribu ton.

Dengan kejadian ini mestinya kita dapat menjaga dengan baik DAS yang dimiliki agar bisa memberikan kontribusi yang lebih baik lagi di tahun-tahun berikutnya. Ketahanan pangan merupakan hal yang penting dan menjadi pusat perhatian utama dalam suatu negara. Negara harus menjamin ketahanan pangan untuk masyarakatnya dengan ketersediaan padi dan alternatif pangan lainnya seperti umbi-umbian dan biji-bijian.

Terjadinya Bencana di Berbagai Daerah

Bencana yang dimaksud juga banyak, misal kebakaran hutan, kebanjiran, wabah penyakit dan lain-lain. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan Indonesia telah mengalami 777 bencana alam dari awal tahun hingga 3 Maret 2022. Dari beberapa bencana yang terjadi di Indonesia, banjir merupakan bencana yang mendominasi dengan 295 kejadian. Selain banjir, Indonesia juga mengalami ratusan bencana lainnya. Sebanyak 291 cuaca ekstrim, 152 kejadian tanah longsor, 28 kebakaran hutan dan lahan.

Kemudian beberapa bencana alam dengan jumlah sedikit seperti gelombang pasang dan abrasi dengan 7 kejadian, dan gempa bumi dengan 4 kejadian. Dari semua kejadian bencana alam diatas menyebabkan 47 orang meninggal dan 7 orang hilang. Sebanyak 1.191.318 menderita dan mengungsi dan 535 luka–luka. Rusaknya 14.004 rumah dan 243 fasilitas umum mengalami kerusakan.

Baca juga: Penjelasan Magnitudo Mutlak dan Contoh Soalnya

Solusi Pencegahan Terjadinya Pemanasan Global

Membatasi Emisi Karbondioksida (CO2)

Gas penghasil gas rumah kaca terbanyak adalah karbondioksida atau CO2. Oleh karena itu kita harus mencari sumber alternatif agar penggunaannya tidak terlalu banyak. Seperti menggunakan
pembangkit listrik tenaga angin, air, nuklir dan penggunaan panel surya serta menggunakan alatalat elektronik rendah emisi karbondioksida. Jika memang belum ada energi alternatif, maka gunakanlah dengan bijak dan seperlunya saja, seperti penggunakan kendaraan berbahan bakar minyak dan hemat menggunakan listrik.

Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, ini berarti kita juga mengurangi jumlah polusi dari hasil pembakaran mesin bermotor. Untuk menguranginya kita dapat menggunaka kendaraan publik, dengan menggunakan kendaraan publik selain bisa mengurangi tingkat polusi kita juga bisa mengurangi tingkat kemacetan.

Membatasi Penggunaan Pendingin Udara di Rumah

Seperti yang kita tahu, pendingin udara membutuhkan suatu gas yang disebut CFC (Cloro Fluorocarbon) yang dapat membuat lapisan ozon menipis sehingga menyebabkan sinar matahari langsung menuju ke bumi (tidak tersaring lapisan ozon). Maka dari itu kita perlu berhati-hati ketika sedang mengisi gas pendingin udara agar tidak terjadi kebocoran yang bisa berakibat sangat fatal.

Efisiensi Penggunaan Listrik

Dengan meminimalisir penggunaan listrik kita dapat mengurangi efek gas rumah kaca. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mematikan lampu yang tidak digunakan serta mencabut alat elektronik yang tidak digunakan.

Batasi Penggunaan Plastik

Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah, salah satu cara termudah adalah dengan membakarnya.

Pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain saat berbelanja.

Mengelola Sampah

Pengelolaan sampah rumah tangga maupun limbah pabrik dapat dilakukan dengan mengolah sampah menjadi kompos dan memisahkan sampah organik dan non organik.

Beralih dari Pupuk Non Organik ke Pupuk Organik

Peningkatan hasil pertanian tidak harus selalu berbasis pupuk kimia atau nonorganik. Jika mampu menggunakan pupuk organik dengan kadar yang optimal, hasil pertanian juga bisa melimpah. Jika pemakaian pupuk non organik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan berkurang.

Menggunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan mungkin masih jarang ditemukan di Indonesia. Contoh bahan bakar ramah lingkungan adalah panel surya dan bahan bakar listrik. Bahan bakar tersebut dikatakan ramah karena tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan.

Mengolah Limbah Peternakan

Limbah merupakan salah satu penyumpang gas rumah kaca, terlebih limbah peternakan. Untuk mengurangi emisi karbondioksida maupun metana, limbah bisa diolah menjadi biogas. Biogas ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.

Menggalakkan Reboisasi

Penanaman kembali hutan yang telah ditebang merupakan salah satu solusi untuk mengatasi emisi gas rumah kaca di udara. Seperti Anda tahu bahwa tumbuhan akan menyerap karbondioksida dan uap air sebagai bahan baku fotosintesis.

Untuk menambah wawasan Anda, silakan buka video di bawah ini, perihal tips cara meminimalisir global warming di bawah ini:

Latihal Soal Global Warming

  1. Salah satu pencegahan pemanasan global yang dapat dilakukan
    oleh siswa adalah….
    a. Tidak menggunakan kantong plastik agar menghemat minyak
    bumi yang digunakan sebagai bahan bakar pembuatan kantong
    plastik
    b. Berjalan kaki ke sekolah, sehingga dapat mengurangi produksi
    ke atmosfer
    c. Hemat dalam penggunaan kertas, sehingga membantu dalam
    mengurangi penebangan pohon
    d. Menggunakan parfum semprot agar gas CFC bebas ke atmosfer
    e. Menggunakan kantong plastik terus-menerus
  2. Salah satu dampak dari pemanasan global adalah terjadinya banjir
    yang disebabkan oleh…
    a. Naiknya curah hujan
    b. Naiknya permukaan air danau
    c. Naiknya permukaan air sungai
    d. Naiknya permukaan air laut
    e. Naiknya permukaan air parit
  3. Perhatikan pernyataan berikut!
    1) Hemat dalam memakai kertas
    2) Menanam pohon di rumah dan sekolah
    3) Memakai sepeda ke sekolah
    4) Memakai motor ke sekolah
    Pernyataan yang merupakan upaya siswa dalam mengurangi
    pemanasan global adalah ….
    a. 1,2 dan 3
    b. 2,3 dan 4
    c. 1,3 dan 4
    d. 1,2 dan 4
    e. 1 dan 2
  4. Keuntungan melakukan penghijauan di kota-kota antara lain karena
    tanaman dapat …
    a. Menjaga keseimbangan jumlah antara gas CO2, N2, dan O2
    b. Mengikat CO2 di udara dan membebaskan O2
    c. Mengubah CO2 dan udara menjadi O2
    d. Menyerap limbah-limbah industri
  5. Kalor yang terperangkap di bumi pada peristiwa efek rumah kaca
    menyebabkan …
    a. Meningkatnya suhu rata-rata bumi
    b. Meningkatnya kelembapan udara
    c. Menurunnya suhu rata-rata bumi
    d. Menurunnya kelembapan udara
    e. Jawban benar semua
  6. Perhatikan pernyataan berikut!
    1) Es kutub mencair
    2) Angin topan
    3) Suhu rata-rata bumi meningkat
    4) Musim hujan sepanjang tahun
    Pernyataan diatas yang merupakan dampak dari peristiwa
    pemanasan global adalah nomor …
    a. 2 dan 3
    b. 1 dan 2
    c. 3 dan 4
    d. 1 dan 3
    e. 1 dan 4
  7. Gas rumah kaca yang dihasilkan oleh alat transportasi …
    a. O2
    b. O3
    c. H2O
    d. CO2
    e. CFC
  8. Proses efek rumah kaca secara normal sebenarnya sangat penting
    dan diperlukan bagi kehidupan yang ada di bumi karena …
    a. Menghangatkan suhu bumi sehingga nyaman untuk ditinggali
    b. Mencegah lubang ozon
    c. Menghambat radiasi untuk atsmosfer bumi
    d. Menyerap gas rumah kaca sehingga tidak menimbulkan
    pemanasan berlebih
  9. Salah satu dampak pemanasan global yang sering dirasakan oleh
    masyarakat Samarinda adalah …
    a. Krisis air bersih
    b. Banjir
    c. Badai
    d. Gangguan ekologis
    e. Longsor
  10. Bekas galian tambang yang sudah di eksplorasi sebaiknya di …
    a. Reklamasi
    b. Eksplorasi kembali
    c. Biarkan tertutup sendiri
    d. Tutup kembali
    e. a, b dan c benar
  11. jika tidak ada proses pemanasan global di bumi, maka bumi akan
    terasa …
    a. Hangat
    b. Panas
    c. Dingin
    d. Sangat panas
    e. Jawaban semua benar
  12. Kerusakan hutan berdampak pada kemampuan menyerap gas …
    a. O2
    b. O3
    c. H2O
    d. CO2
    e. CFC
  13. Perhatikan pernyataan berikut!
    1) Peternakan
    2) Pembakaran hutan
    3) Penghemat listrik
    4) Penggundulan hutan
    Pernyataan yang sesuai dengan penyebab terjadinya peristiwa
    pemanasan global adalah nomor …
    a. 3 dan 4
    b. 1 dan 3
    c. 2 dan 3
    d. 1, 2, dan 4
    e. 1, 2, dan 3
  14. Terjadinya banjir dalam skala besar adalah efek dari peristiwa
    pemanasan global yang penyebab utamanya adalah…
    a. Naiknya permukaan tanah
    b. Naiknya permukaan laut
    c. Naiknya permukaan parit
    d. Kemarau berkepanjangan
    e. Terjadinya hujan
11 Likes

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *