Nulisku Aphelion Aphelion vs Suhu Dingin di Indonesia. Hoax atau Fakta?

Aphelion vs Suhu Dingin di Indonesia. Hoax atau Fakta?

Aphelion vs Suhu Dingin di Indonesia. Hoax atau Fakta?
Aphelion vs Suhu Dingin di Indonesia. Hoax atau Fakta?

Penjelasan Aphelion, Suhu Dingin di Indonesia – Beberapa hari ini, suhu di sekitar kita terasa sangat dingin jika dibandingkan dengan beberapa minggu lalu. Saking dinginnya, masyarakat Jawa (di daerah saya) menyebutnya dengan musim “bediding”. Musim dingin seperti ini memang biasa terjadi, khususnya di waktu musim kemarau.

Kendati demikian, ada sebagian orang yang menganggap fenomena rutin suhu dingin seperti ini tidak seperti biasanya. Banyak yang menganggap kejadian alam yang seperti ini tidak normal, atau mungkin menilainya anomali.

Anehnya lagi, beberapa waktu lalu banyak sekali beredar pesan singkat di group-group Whatsapp yang mengatakan bahwa terjadinya suhu dingin saat ini terjadi karena fenomena Aphelion. Untuk lebih jelasnya, berikut saya tuliskan isi pesan singkat tersebut di bawah ini:

“Info ;
Nanti malam tepat jam 23.48 (masih tgl 6 juli) sampai jam 4.45 pagi (tgl 7 juli) di perkirakan akan ada perubahan cuaca. Dari cuaca yang normal ke cuaca yang dingin
Untuk itu kepada orang tua yang punya bayi atau balita dirumah bayi dan balita nya dianjurkan memakai kaos kaki, baju yang tebal (selimut juga boleh) agar terhindar dari penyakit demam dan mimisan terutama yang tinggal di dataran tinggi…

Banyak sekali pertanyaan, koq dalam beberapa hari terakhir ini dingin bangett ya?

Nah ini jawabanny, karena kita di bumi sedang berada di titik APHELION. Pada 6 Juli 2018 hari ini, Bumi akan berada di titik aphelion yaitu posisi bumi berada jauh dari matahari… Dan itu menyebabkan SUHU bumi menjadi LEBIH DINGIN dan mencapai titik minimumnya.

Dalam bidang astronomi, ada sebuah istilah bernama aphelion. Aphelion berarti jarak terjauh yang dicapai Bumi dalam orbitnya mengelilingi Matahari. Sedangkan kebalikannya adalah perihelion, yaitu jarak terdekat Bumi dengan Matahari. Yap, orbit Bumi itu tidak bulat sempurna, tapi berbentuk elips. Maka itu, akan ada waktunya Bumi berada di titik terjauhnya dan juga di titik terdekatnya dengan Matahari.

Aphelion tahun ini akan terjadi 6 Juli 2018 pukul 23.48 WIB. Karena puncaknya terjadi saat malam hari, maka kita yang berada di Indonesia dan sekitarnya tidak bisa melihat peristiwa ini, hanya saja suhu udara menjadi lebih dingin. #ragam #info #tipsmeidiani”

Apakah benar kejadian menurunnya suhu dingin di Pulau Jawa atau mungkin di daerah Anda disebapkan fenomena Aphelion? Lalu sebenarnya bagaimana penjelasn ilmiah Aphelion tersebut?

Pengertian Aphelion dan Dampaknya secara Lengkap

Berdasarkan penjelasan yang saya kutip dari situs NASA, dikatakan bahwa:

“The closest point to the Sun in a planet’s orbit is called perihelion. The furthest point is called aphelion. Notice how the planet moves fastest at perihelion and slowest at aphelion. (Randy Russell)”.

Jika diartikan dengan kata yang lebih sederhana adalah sebagai berikut:

Perihelium adalah Jarak terdekat antara Matahari dengan Planet. Aphelium (aphelion) adalah Jarak terjauh antara Matahari dengan Planet.


Nah, berdasarkan pemahaman di atas, bisa kita katakan, bahwa orbit bumi mengelilingi matahari memang berbentuk elips tidak bult sempurna. Sesuai dengan pemahaman yang kita yakini saat ini (bukan penganut flat earth lo), Matahari dikelilingi Bumi (rotasi), maka ketika kita faham bahwa bentuk lintasan rotasi bumi elips, maka suatu saat posisi Bumi akan berada pada titik terdekat dan terjauh dengan Matahari. 
Berikut ini adalah posisi Bumi terhadap Matahati yang saya kutip dari timeanddate sesuai tabel di bawah ini:


Aphelion in Jakarta, Jakarta Special Capital Region, Indonesia was on Friday, 6 July 2018, 23:46 WIB (Change city). Distance from the Sun’s center to Earth’s center was 152,095,566 km (94,507,803 mi)

Nah, pertanyaannya, apakah ketika Bumi berada di titik terjauh (Apelion) dengan Matahati, suhu di Bumi akan semakin rendah (dingin)? Atau malah sebaliknya? Atau memang tidak ada kaitannya?
Berdasarkan penjelasan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terkait isu yang menjadi viral tersebut, bahwa sebenarnya suhu udara dipengaruhi oleh distribusi panas di Bumi akibat perubahan tahunan posisi Matahari. Jika melihat hal itu, maka sebenarnya saat ini Matahari berada di belahan utara, sehingga belahan selatan mengalami musim dingin.

Dampak dengan hal itu, besarnya tekanan udara di belahan selatan juga lebih tinggi daripada belahan utara. Akibatnya, angin bertiup dari selatan ke utara (seperti ilmu fisika yang kita pelajari saat SMA, bahwa fluida akan mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah).

Angin yang bergerdak dengan sejumlah energi tertentu, akan mampu mendorong awan menjauh ke utara sehingga di Indonesia mengalami musim kemarau seperti yang kita alami saat ini.

Baca juga: Arti Super Blue Blood Moon di Indonesia

Di Indonesia sendiri, saat musim kemarau angin akan bertiup dari arah Australia yang sedang musim dingin. Itulah sebenarnya, salah satu faktor utama penyebap mengalirnya suhu dingin di Indonesia, khususnya masyarakat di Jawa, Bali, NTT, dan NTB seperti fenomena beberapa hari ini.

Maka, kesimpulannya adalah, terjadinya suhu dingin saat ini tidak ada hubungannya dengan Aphelion, karena perubahan jarak Matahari ke Bumi tidak terlalu signifikan mempengaruhi suhu permukaan Bumi seperti yang saya jelaskan di atas.

Untuk lebih memahami apa itu Aphelion, silakan simak penjelasannya melalui video di bawah ini:

 

Demikian sekilas informasi mengenai penjelasan Aphelion fenomenas Suhu Dingin di Indonesia. Hoax atau Fakta?. Semoga bermanfaat, salam.
6 Likes

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *